Kelas Service Marketing hari ini membahas 2 poin, yang pertama tentang case study perusahaan Massachusetts Audubon Society (MAS) dan kedua tentang materi Marketing Mix.
MAS merupakan sebuah organisasi non-profit yang bergerak di bidang lingkungan. Hasil dana operasi MAS sejak tahun 1999 sampai 2001 terus mengalami penurunan, terutama di poin keanggotaan. oleh karena itu, MAS sedang berupaya untuk meningkatkan membershipnya.
Dari kasus tentang MAS saya menyadari bahwa, walaupun itu sebuah organisasi non-profit bukan berarti murni tidak mendapat profit. Mereka terkadang justru mendapat profit yang lebih besar dibanding perusahaan profit lain jika mereka pintar memanfaatkannya. Salah satu sumber profit yang bisa diperoleh organisasi seperti MAS yaitu dengan iuran membership.
Ada 7 poin penting dalam Marketing Mix, yaitu :
1. Price: Skimming (harga jual semahal-mahalnya karena tidak ada kompetitor, mis: IPAD), penetration (harga murah karena banyak kompetitor), psychological (contoh: Togamas), cost-plus (harga standar, contoh: Tune Hotel), loss leader (omzet berkurang tapi tetap menjadi market leader di industri yang ada, contoh: AQUA)
2. Product: design, technology, usefulness, value, quality, packaging, branding
3. Promotion: special offers, advertising, use trials, direct mailing, leaflets'posters, free gifts, joint ventures (kerja sama dengan sistem komisi % dari yang sudah ditetapkan)
4. Place (tempat dimana kita dapat menitipkan barang kita): retail, wholesale, internet, direct sales, multi-channel (direct - indirect).
5. People: employees, management, culture (vision and mission), customer service
6. Process: service BLUE PRINT
7. Physical environment: interface, comfort, facilities
Ketujuh poin di atas dikombinasikan sesuai dengan tujuan pemasaran, jenis produk, target pasar, struktur pasar, kondisi pesaing, isu-isu global (budaya, agama, dll) dan siklus hidup produk.
Kamis, 10 November 2011
Kamis, 03 November 2011
Service Leadership & Productivity
Kelas Service Marketing hari ini membahas tentang case study Starbucks Company. Dalam case study itu dibahas tentang bagaimana kesuksesan Starbucks di awal tahun 1990-an. Namun kesuksesan starbucks itu seakan tidak berlangsung lama, dan terus berkurang di tahun 2000-an.
Seiring dengan bertambahnya cabang baru di seluruh dunia, kepuasan konsumen justru semakin berkurang. Starbucks merupakan sebuah perusahaan yang baik dalam hal inovasi produk, namun kurang baik dalam inovasi service. Starbucks terus berkembang tetapi kurang diimbangi dengan pelayanan yang memuaskan. Dari kasus yang dialami oleh Starbucks ini kami belajar bahwa dalam menjalankan sebuah bisnis, kita tidak boleh hanya terfokus pada produktivitas saja melainkan harus memenuhi kepuasan konsumen dari segi pelayanan.
Dari kelas hari ini bisa kami simpulkan bahwa untuk menyeimbangkan antara peningkatan produk dan service bisa dilakukan yaitu meningkatkan pengorganisasian untuk menghasilkan produk dan pelayanan yang lebih baik melalui pelatihan bagi karyawan agar mampu memberikan service yang berkualitas.
Seiring dengan bertambahnya cabang baru di seluruh dunia, kepuasan konsumen justru semakin berkurang. Starbucks merupakan sebuah perusahaan yang baik dalam hal inovasi produk, namun kurang baik dalam inovasi service. Starbucks terus berkembang tetapi kurang diimbangi dengan pelayanan yang memuaskan. Dari kasus yang dialami oleh Starbucks ini kami belajar bahwa dalam menjalankan sebuah bisnis, kita tidak boleh hanya terfokus pada produktivitas saja melainkan harus memenuhi kepuasan konsumen dari segi pelayanan.
Dari kelas hari ini bisa kami simpulkan bahwa untuk menyeimbangkan antara peningkatan produk dan service bisa dilakukan yaitu meningkatkan pengorganisasian untuk menghasilkan produk dan pelayanan yang lebih baik melalui pelatihan bagi karyawan agar mampu memberikan service yang berkualitas.
Kamis, 27 Oktober 2011
Service Excellent
Hari ini kelas Service Marketing agak berbeda sebab kami akan mengunjungi Hotel Berbintang di Surabaya yaitu Sheraton Hotel.
Jadwal kelas marketing dimulai pada pukul 11.00 AM. Kami mengawalai dengan Hotel Tour untuk mengetahui hal-hal mengenai hotel secara langsung dan dilanjutkan dengan coffee break. Dalam coffee break, kami mendengarkan presentasi yang dilakukan oleh pihak HRD dari Sheraton Hotel.
Sheraton Hotel Surabaya mempunyai 348 kamar dengan 8 kategori kamar.
Sheraton berada di bawah management Starwood Hotels and Resorts.
Terdapat 9 brands yang dimiliki Starwood, yaitu:
Sheraton, St. Regis, W Hotels, Westin, The Luxury Collection, Le Meridien, A Loft, Four Points dan Element.
Dari kunjungan di hotel ini, ada hal yang menurut saya penting dan bisa menjadi ide/masukan bagi konsep bisnis project super hotel kami, yaitu:
1. Pihak management harus menghargai kinerja para staff nya.
Sheraton mengadakan suatu acara setiap bulan untuk menghargai para staffnya yaitu Staff Gathering. Dalam acara ini para staff diundang untuk datang dan berkumpul dengan rangka memberikan perhargaan kepada staff yang kinerjanya bagus dan baik.
2. Adanya program carier tracks.
Program ini memberi kesempatan bagi karyawan yang ingin maju. Mereka boleh mengajukan diri ke pihak management, dan pihak management akan memberi training bagi karyawan yang bersangkutan. Setelah beberapa waktu menjalani training, mereka akan diberi test. Jika hasilnya memuaskan, maka mereka bisa meningkat ke karir yang lebih tinggi, jika hasil kurang memuaskan maka mereka perlu berusaha lebih giat. Cara ini merupakan ide yang brilliant untuk mengembangkan SDM yang dimiliki.
Selain dari segi Human Resource, kami juga mendapat pelajaran baru tentang Operational Excellence (OpEx). Dalam OpEx ada brand standard classificastion dengan 6 kategori: welfare and security, product and services, brand identity, service culture and delivery, conditions, and cleanliness.
Jadwal kelas marketing dimulai pada pukul 11.00 AM. Kami mengawalai dengan Hotel Tour untuk mengetahui hal-hal mengenai hotel secara langsung dan dilanjutkan dengan coffee break. Dalam coffee break, kami mendengarkan presentasi yang dilakukan oleh pihak HRD dari Sheraton Hotel.
Sheraton Hotel Surabaya mempunyai 348 kamar dengan 8 kategori kamar.
Sheraton berada di bawah management Starwood Hotels and Resorts.
Terdapat 9 brands yang dimiliki Starwood, yaitu:
Sheraton, St. Regis, W Hotels, Westin, The Luxury Collection, Le Meridien, A Loft, Four Points dan Element.
Dari kunjungan di hotel ini, ada hal yang menurut saya penting dan bisa menjadi ide/masukan bagi konsep bisnis project super hotel kami, yaitu:
1. Pihak management harus menghargai kinerja para staff nya.
Sheraton mengadakan suatu acara setiap bulan untuk menghargai para staffnya yaitu Staff Gathering. Dalam acara ini para staff diundang untuk datang dan berkumpul dengan rangka memberikan perhargaan kepada staff yang kinerjanya bagus dan baik.
2. Adanya program carier tracks.
Program ini memberi kesempatan bagi karyawan yang ingin maju. Mereka boleh mengajukan diri ke pihak management, dan pihak management akan memberi training bagi karyawan yang bersangkutan. Setelah beberapa waktu menjalani training, mereka akan diberi test. Jika hasilnya memuaskan, maka mereka bisa meningkat ke karir yang lebih tinggi, jika hasil kurang memuaskan maka mereka perlu berusaha lebih giat. Cara ini merupakan ide yang brilliant untuk mengembangkan SDM yang dimiliki.
Selain dari segi Human Resource, kami juga mendapat pelajaran baru tentang Operational Excellence (OpEx). Dalam OpEx ada brand standard classificastion dengan 6 kategori: welfare and security, product and services, brand identity, service culture and delivery, conditions, and cleanliness.
Kamis, 20 Oktober 2011
BMC Part 3
BMC kali ini membahas ttg BMC yg akan dibuat untuk hotel yg ditujukan untuk all segmented. Kelompok kami membahas businessman dan mengacu pada infrastruktur cost. Jadi lebih menekankan key activities dan beberapa lainnya, tidak semua BMC.
1. Key Activities
- mengadakan training dan seminar untuk para staff
- memberikan award kepada employee yang penilaiannya melibatkan customer
- waste management program yaitu memakai bahan sisa untuk hal lainnya
2. Key Partner
- arsitek dan kontraktor yang berpengalaman dalam pembangunan gedung
3. Channel
- kerjasama dengan universitas serta SMK jurusan perhotelan
4. Revenue
- training for outside company (memberikan pengajaran mengenai perhotelan kepada universitas/SMK Perhotelan)
- maximizing vacant space to be rented (Menyewakan ruang kosong kepada penyewa yang mau membuka usaha di hotel kita)
1. Key Activities
- mengadakan training dan seminar untuk para staff
- memberikan award kepada employee yang penilaiannya melibatkan customer
- waste management program yaitu memakai bahan sisa untuk hal lainnya
2. Key Partner
- arsitek dan kontraktor yang berpengalaman dalam pembangunan gedung
3. Channel
- kerjasama dengan universitas serta SMK jurusan perhotelan
4. Revenue
- training for outside company (memberikan pengajaran mengenai perhotelan kepada universitas/SMK Perhotelan)
- maximizing vacant space to be rented (Menyewakan ruang kosong kepada penyewa yang mau membuka usaha di hotel kita)
Kamis, 13 Oktober 2011
BMC Part 2
Dalam konsep manajemen terdapat 3 sumbu yaitu :
1. X (produk inovasi) : memerlukan biaya yang tinggi
2. Y (infrastruktur manajemen): Mengutamakan efisiensi cost
3. Z (service excellent): Penyesuaian dan adaptasi
Ketiga hal ini saling bertabrakan satu dengan yang lain.
Sebuah perusahaan harus memiih salah satu orientasi agar bisa fokus dan memiliki daya saing.
Terdapat 5 patterns dalam bisnis model yang bisa digunakan dasar orientasi yaitu:
1. Un-bundling business model (kosep memecah-mecahkan dari yang sudah ada).
Tantangan nya membutuhnkan biaya yang besar, sehingga perlu diseleksi lagi mana yang perlu dipilah dan mana yang tidak. Contoh: PT. Telkom
2. The long tail business model (hasilnya untuk jangka panjang)
Bisnis model ini baru bisa merasakan hasilnya setelah beberapa waktu lamanya dengan niche market yang sedikit tapi menguntungkan untuk jangka panjang. Contoh : LEGO
3. Multi-sided business model
Bisnis model ini yang paling umum digunakan perusahaan. Lebih cenderung memfokuskan penjualan pada grosir / komunitas. Contoh: Google
4. Free as a business model
Ada 2 tipe:
FREEMIUM (free tapi service yang premium). Contoh: Avira (Anti-Virus). Bisnis model ini dapat berjalan dengan cara subsidi silang.
BAIT and HOOK. Menggunakan trik dengan menyodorkan yang gratis dulu dengan tujuan membuat customer ketergantungan, lalu rela membayar untuk selanjutnya. Contoh: ESIA.
5. Open business model
Biasa digunakan oleh perusahaan Research and Development. Contoh: IDEO
1. X (produk inovasi) : memerlukan biaya yang tinggi
2. Y (infrastruktur manajemen): Mengutamakan efisiensi cost
3. Z (service excellent): Penyesuaian dan adaptasi
Ketiga hal ini saling bertabrakan satu dengan yang lain.
Sebuah perusahaan harus memiih salah satu orientasi agar bisa fokus dan memiliki daya saing.
Terdapat 5 patterns dalam bisnis model yang bisa digunakan dasar orientasi yaitu:
1. Un-bundling business model (kosep memecah-mecahkan dari yang sudah ada).
Tantangan nya membutuhnkan biaya yang besar, sehingga perlu diseleksi lagi mana yang perlu dipilah dan mana yang tidak. Contoh: PT. Telkom
2. The long tail business model (hasilnya untuk jangka panjang)
Bisnis model ini baru bisa merasakan hasilnya setelah beberapa waktu lamanya dengan niche market yang sedikit tapi menguntungkan untuk jangka panjang. Contoh : LEGO
3. Multi-sided business model
Bisnis model ini yang paling umum digunakan perusahaan. Lebih cenderung memfokuskan penjualan pada grosir / komunitas. Contoh: Google
4. Free as a business model
Ada 2 tipe:
FREEMIUM (free tapi service yang premium). Contoh: Avira (Anti-Virus). Bisnis model ini dapat berjalan dengan cara subsidi silang.
BAIT and HOOK. Menggunakan trik dengan menyodorkan yang gratis dulu dengan tujuan membuat customer ketergantungan, lalu rela membayar untuk selanjutnya. Contoh: ESIA.
5. Open business model
Biasa digunakan oleh perusahaan Research and Development. Contoh: IDEO
Kamis, 06 Oktober 2011
BMC Part 1
Pertemuan kali ini dibahas tentang Business Model Canvas (BMC). BMC terbagi menjadi 9 poin yang saling berkaitan, yaitu:
1.Customer Segments : yaitu target market mana yang akan dituju
2.Value propositions : nilai-nilai yang ingin diberikan untuk customer
3.Channels : Cara bagaimana kita untuk berkomunikasi
4.Customer Relationship : Bagaimana cara untuk mempertahankan konsumen
5.Revenue Streams : Cara untuk dapat bisa menghasilkan uang
6.Key Resources : Memiliki hubungan dengan internal orang dalam
7.Key Activities : aktivitas yang dilakukan untuk mendukung hal-hal di atas
8.Key Partners : pihak luar yang terlibat, tapi perusahaan tidak punya otoritas
9.Cost Structure : biaya-biaya yang dikeluarkan agar hal no 5-8 bisa berjalan
BMC sangat penting sebelum kita menjalankan suatu bisnis karena BMC dapat digunakan untuk membantu menentukan network, customer, serta financial yang dibutuhkan.
1.Customer Segments : yaitu target market mana yang akan dituju
2.Value propositions : nilai-nilai yang ingin diberikan untuk customer
3.Channels : Cara bagaimana kita untuk berkomunikasi
4.Customer Relationship : Bagaimana cara untuk mempertahankan konsumen
5.Revenue Streams : Cara untuk dapat bisa menghasilkan uang
6.Key Resources : Memiliki hubungan dengan internal orang dalam
7.Key Activities : aktivitas yang dilakukan untuk mendukung hal-hal di atas
8.Key Partners : pihak luar yang terlibat, tapi perusahaan tidak punya otoritas
9.Cost Structure : biaya-biaya yang dikeluarkan agar hal no 5-8 bisa berjalan
BMC sangat penting sebelum kita menjalankan suatu bisnis karena BMC dapat digunakan untuk membantu menentukan network, customer, serta financial yang dibutuhkan.
Selasa, 27 September 2011
Mention Bank
Pada minggu ini kami membahas mengenai Mention Bank yaitu bank yang banyak melakukan inovasinya pada konsumen fokus. Mention Bank adalah bank yang awalnya sedang berfokus dibagian corporate banking seperti HSBC namun akan menjadi bank yang berfokus pada retail banking seperti BCA. CSR lebih mengarah ke existing customer dan memberikan cross selling, sedangkan CAR lebih mengarah kepada konsultasi dan mencari customer
Karen Mitchell memiliki kelebihan cepat dan akurat didalam bekerja, cerdas dan berpenamilan profesioanalm sangat disukai oleh para tamu, tapi bank ini tidak pintar dalam hal menjual produk bank.
Jean Warshawski :
Kelebihan:
-Wanita yang ceria
-Ia memiliki daya ingat yang hebat didalam mengingat nama orang dan selalu menyapa jika bertemu dengan para pelanggan
-Memiliki Interaksi yang baik dengan pelanggan
-Ia memiliki kemampuan untuk menilai pelanggan dan untuk memutuskan mana prospek yang baik untuk promosi penjualan cepat pada produk financial tertentu
-Dalam bekerja ia dapat beroganisasi dengan baik dan cepat tanggap untuk membantu rekan-rekan kerjanya
-Pada 6 bulan terakhir, ia mendapat peringkat diatas Mitchell dan sukses dalam penjualan consultative
Kekurangan:
-Memiliki akurasi yg jelek dan beberapa kali sering kerja part time
-Ia cenderung terlalucerewet dan ia tidak secepat Karen Mitchell
Curtis Richter
Kelebihan:
-Memiliki evaluasi kerja yang baik pada Menton’s small Longmeadow branch
-Ia pintar dan juga rupawan
Kekurangan:
-Ia putus kuliah pada tahun ketiga
-Ia masih sangat mudah
dari pelajaran ini yang dapat saya pelajari dari khasus ini yaitu staff harus memiliki sikap polite, warm, smile, ramah, dan berpengetahuan
Karena apabila customer personalize kita bagus maka akan tercipta suasana yang nyaman, tingkat kepercayaan customer meningkat, dan juga loyalitas customer pasti akan meningkat juga.
Karen Mitchell memiliki kelebihan cepat dan akurat didalam bekerja, cerdas dan berpenamilan profesioanalm sangat disukai oleh para tamu, tapi bank ini tidak pintar dalam hal menjual produk bank.
Jean Warshawski :
Kelebihan:
-Wanita yang ceria
-Ia memiliki daya ingat yang hebat didalam mengingat nama orang dan selalu menyapa jika bertemu dengan para pelanggan
-Memiliki Interaksi yang baik dengan pelanggan
-Ia memiliki kemampuan untuk menilai pelanggan dan untuk memutuskan mana prospek yang baik untuk promosi penjualan cepat pada produk financial tertentu
-Dalam bekerja ia dapat beroganisasi dengan baik dan cepat tanggap untuk membantu rekan-rekan kerjanya
-Pada 6 bulan terakhir, ia mendapat peringkat diatas Mitchell dan sukses dalam penjualan consultative
Kekurangan:
-Memiliki akurasi yg jelek dan beberapa kali sering kerja part time
-Ia cenderung terlalucerewet dan ia tidak secepat Karen Mitchell
Curtis Richter
Kelebihan:
-Memiliki evaluasi kerja yang baik pada Menton’s small Longmeadow branch
-Ia pintar dan juga rupawan
Kekurangan:
-Ia putus kuliah pada tahun ketiga
-Ia masih sangat mudah
dari pelajaran ini yang dapat saya pelajari dari khasus ini yaitu staff harus memiliki sikap polite, warm, smile, ramah, dan berpengetahuan
Karena apabila customer personalize kita bagus maka akan tercipta suasana yang nyaman, tingkat kepercayaan customer meningkat, dan juga loyalitas customer pasti akan meningkat juga.
Managing People in Hotel Industry
Kuliah minggu ini kami membahas mengenai The Accra Beach Hotel dan Managing People in Hotel Industry.
Pembahasan mengenai The Accra Beach Hotel yang memiliki masalah kebingungan un tuk reservasi dari WICB. Dari kasus tersebut dalam simpulkan bahwa hotel tersebut memiliki masalah ROMI yang mengorbankan rugi jangka pendek namun akan menimbulkan profit yang tinggi di masa depan.
Perkuliahan kemudian dilanjutkan oleh pembicara tamu dari Ibu Ita Saleh dari Hotel Java Paragon. Beliau menjelaskan bahwa faktor manusia adalah faktor terpenting di hotel karena service adalah hal yang paling diutamakan dalam dunia perhotelan. Jika dalam suatu hotel memiliki suatu Human Resource yang rendah sehingga dapat menimbulkan kinerja yang berkualitas rendah pula. Dalam hotel juga memiliki aspek ketulusan, yaitu dimana setiap karyawan atau staff harus mengerjakan perkerjaannya dengan hati yang tulus dan juga dapat menimbulkan rasa cinta atas perkerjaannya sendiri.
Salah satu tugas Human Resource adalah merekrut staff baru atau disebut recruitment.
Recruitment adalah suatu proses untuk menemukan calon karyawan tanpa adanya ikatan. Faktor recruitmen ada internal searching, advertising, agen, walk in (jarang), reference, dsb. Sedangkan selection adalah proses dimana company sudah memutuskan untuk siapa yang kira-kira akan diterima sebagai pegawai.
Pembahasan mengenai The Accra Beach Hotel yang memiliki masalah kebingungan un tuk reservasi dari WICB. Dari kasus tersebut dalam simpulkan bahwa hotel tersebut memiliki masalah ROMI yang mengorbankan rugi jangka pendek namun akan menimbulkan profit yang tinggi di masa depan.
Perkuliahan kemudian dilanjutkan oleh pembicara tamu dari Ibu Ita Saleh dari Hotel Java Paragon. Beliau menjelaskan bahwa faktor manusia adalah faktor terpenting di hotel karena service adalah hal yang paling diutamakan dalam dunia perhotelan. Jika dalam suatu hotel memiliki suatu Human Resource yang rendah sehingga dapat menimbulkan kinerja yang berkualitas rendah pula. Dalam hotel juga memiliki aspek ketulusan, yaitu dimana setiap karyawan atau staff harus mengerjakan perkerjaannya dengan hati yang tulus dan juga dapat menimbulkan rasa cinta atas perkerjaannya sendiri.
Salah satu tugas Human Resource adalah merekrut staff baru atau disebut recruitment.
Recruitment adalah suatu proses untuk menemukan calon karyawan tanpa adanya ikatan. Faktor recruitmen ada internal searching, advertising, agen, walk in (jarang), reference, dsb. Sedangkan selection adalah proses dimana company sudah memutuskan untuk siapa yang kira-kira akan diterima sebagai pegawai.
Kamis, 25 Agustus 2011
Balancing and Demand Capacity
Pada minggu ini saya belajar mengenai service marketing dan saya akan bagikan pada minggu ini tentang Shouldice hospital.
Mungkin beberapa dari kalian mentahui tentang rumah sakit ini namun saya akan bagikan untuk yang belum mengetahui tentang rumah sakit ini. Rumah sakit ini adalah rumah sakit khusus penyakit hernia, penyakit yang kebanyakan menyerang kaum lelaki. Menurut saya rumah sakit ini sangat menarik serta bagus karena berbeda dengan rumah sakit biasanya selain penderita hernia, pasien juga bisa berkonsultasi juga untuk menanggulangi penyakit hernia dan disini biaya check up penyakit hernia gratis.
Dihubungkan dengan topik tentang balance and demand capacity, atau kapasitas permintaan. Misalnya, kita membuka sebuah hotel kita juga harus mengetahui kemampuan kita untuk melayani tamu, bila banyak tamu yang datang ke hotel kita itu memang bagus tetapi bila kapasitas dari kamar yang kita miliki untuk di tempati oleh tamu tidak sebanyak dengan tamu yang datang dan jumlah tamu melebihi kapasitas kita itu bisa membuat sebuah masalah yang besar, seandainya kita terima pun itu akan membuat kepuasan dari pelayanan yang kita berikan buruk jadi untuk itu sebaiknya kita harus melakukan sesuai kapasitas kita untuk membuat kepuasan dari pelayanan kita kepada tamu tersampaikan dan tidak membuat kamu tersebut tidak puas dengan pelayanan yang telah kita berikan.
Mungkin beberapa dari kalian mentahui tentang rumah sakit ini namun saya akan bagikan untuk yang belum mengetahui tentang rumah sakit ini. Rumah sakit ini adalah rumah sakit khusus penyakit hernia, penyakit yang kebanyakan menyerang kaum lelaki. Menurut saya rumah sakit ini sangat menarik serta bagus karena berbeda dengan rumah sakit biasanya selain penderita hernia, pasien juga bisa berkonsultasi juga untuk menanggulangi penyakit hernia dan disini biaya check up penyakit hernia gratis.
Dihubungkan dengan topik tentang balance and demand capacity, atau kapasitas permintaan. Misalnya, kita membuka sebuah hotel kita juga harus mengetahui kemampuan kita untuk melayani tamu, bila banyak tamu yang datang ke hotel kita itu memang bagus tetapi bila kapasitas dari kamar yang kita miliki untuk di tempati oleh tamu tidak sebanyak dengan tamu yang datang dan jumlah tamu melebihi kapasitas kita itu bisa membuat sebuah masalah yang besar, seandainya kita terima pun itu akan membuat kepuasan dari pelayanan yang kita berikan buruk jadi untuk itu sebaiknya kita harus melakukan sesuai kapasitas kita untuk membuat kepuasan dari pelayanan kita kepada tamu tersampaikan dan tidak membuat kamu tersebut tidak puas dengan pelayanan yang telah kita berikan.
Kamis, 18 Agustus 2011
Service Blueprint
Service Blueprint : Bagaimana cara membuat blueprint service dari sebuah hotel yang ditargetkan adalah backpacker dan hanya menginap selama 6 jam.
Service Blueprint berhubungan dengan materi dalam mata kuliah Service Marketing pada minggu yang lalu yaitu dimana service adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah hotel.
Kegunaan Service Blueprint sendiri memiliki fungsi sebagai pedoman kita dalam memberikan pelayanan kepada tamu yang datang ke hotel kita.
Dalam mata kuliah Service Marketing minggu ini juga membahas salah satu perusahaan makanan yang terkenal di Filipina yaitu Jollibee. Jollibee menjual makanan yang mirip dengan Mcd namun memiliki khas Filipina. Jollibee memberikan hal yang unik sehingga mampu memimpin persaingan dari Mcd yang ada di Filipina.
Service Blueprint berhubungan dengan materi dalam mata kuliah Service Marketing pada minggu yang lalu yaitu dimana service adalah hal yang sangat penting dalam menjalankan sebuah hotel.
Kegunaan Service Blueprint sendiri memiliki fungsi sebagai pedoman kita dalam memberikan pelayanan kepada tamu yang datang ke hotel kita.
Dalam mata kuliah Service Marketing minggu ini juga membahas salah satu perusahaan makanan yang terkenal di Filipina yaitu Jollibee. Jollibee menjual makanan yang mirip dengan Mcd namun memiliki khas Filipina. Jollibee memberikan hal yang unik sehingga mampu memimpin persaingan dari Mcd yang ada di Filipina.
Kamis, 11 Agustus 2011
Service Consumer
Hari ini kita diajarkan perbedaan antara produk dan service :
Produk = Apabila terjadi kekecewaan pada pelanggan terhadap suatu produk maka pelanggan cukup untuk tidak membeli produk itu kembali namun pada service berbeda, pelanggan yang kecewa terhadap service akan menghentikan memakai pelayanan service tersebut serta memberikan negative worth of mouth.
Desired Service : Terdapat 3 hal yang membuat desired service :
1. Explicit Service Promise : Janji yang dijanjikan oleh perusahaan
2. Worth of Mouth : Berita dari mulut ke mulut mengenai produk tersebut
3. Past Experience : Percobaan ke 2 yang sesuai dengan yang 1 atau lebih baik
Adequate Service :
1. Service Problems : hal tertentu yang menjadikan masalah di service (contoh : koki absen karena sakit)
2. Emergencies : lampu mati, air mati, hal-hal yang tak terduga
3. Bad Weather, overdemand : hujan deras yang menyebabkan banjir.
Perception of Service ( gambaran terhadap obyek )
terdapat 3 hal yang membentuk perception of service :
1. Service Quality : kesan pertama pelanggan
2. Value : Harga Produk/image
3. Customer Satisfaction : Service quality + price
Produk = Apabila terjadi kekecewaan pada pelanggan terhadap suatu produk maka pelanggan cukup untuk tidak membeli produk itu kembali namun pada service berbeda, pelanggan yang kecewa terhadap service akan menghentikan memakai pelayanan service tersebut serta memberikan negative worth of mouth.
Desired Service : Terdapat 3 hal yang membuat desired service :
1. Explicit Service Promise : Janji yang dijanjikan oleh perusahaan
2. Worth of Mouth : Berita dari mulut ke mulut mengenai produk tersebut
3. Past Experience : Percobaan ke 2 yang sesuai dengan yang 1 atau lebih baik
Adequate Service :
1. Service Problems : hal tertentu yang menjadikan masalah di service (contoh : koki absen karena sakit)
2. Emergencies : lampu mati, air mati, hal-hal yang tak terduga
3. Bad Weather, overdemand : hujan deras yang menyebabkan banjir.
Perception of Service ( gambaran terhadap obyek )
terdapat 3 hal yang membentuk perception of service :
1. Service Quality : kesan pertama pelanggan
2. Value : Harga Produk/image
3. Customer Satisfaction : Service quality + price
Senin, 09 Mei 2011
Question for Related Entrepreneur
Beberapa pertanyaan yang akan kami tanyakan pada Interview :
1. Diferensiasi apakah yang Bapak berikan di De Kasteel?
2. Apakah harga yang ditetapkan di De Kasteel mengikuti harga pasar atau menggunakan rumus dari Bapak sendiri?
3. Dengan adanya diskon pada waktu Lunch, bagaimana dengan profit margin, apakah sesuai dengan harapan? Bagaimana dengan diskon pada waktu malam?
4. Bagaimana dengan segmen Bapak, apakah harga lebih mahal atau murah dari restaurant bertema di dekat resto. mis : kahyangan.
5. Bagaimana dengan logo De Kasteel?
6. Strategi apa saja yang De Kasteel gunakan selama ini dari pertama hingga sekarang?
7. Network apa saja yang sudah Bapak miliki pada waktu mendirikan De Kasteel? Bagaimana dengan sekarang?
8. Selain resto, apakah Bapak melingkup juga katering ato delivery service?
9. Apakah tema Medieval berpengaruh terhadap daya tarik? Apakah ada pergantian tema dalam tiap periode?
10. Bagaimana Service Quality anda untuk dapat mendapatkan pengunjung setia?
11. Apakah De Kasteel memiliki program Membership?
12. Bagaimana IMC pada De Kasteel?
1. Diferensiasi apakah yang Bapak berikan di De Kasteel?
2. Apakah harga yang ditetapkan di De Kasteel mengikuti harga pasar atau menggunakan rumus dari Bapak sendiri?
3. Dengan adanya diskon pada waktu Lunch, bagaimana dengan profit margin, apakah sesuai dengan harapan? Bagaimana dengan diskon pada waktu malam?
4. Bagaimana dengan segmen Bapak, apakah harga lebih mahal atau murah dari restaurant bertema di dekat resto. mis : kahyangan.
5. Bagaimana dengan logo De Kasteel?
6. Strategi apa saja yang De Kasteel gunakan selama ini dari pertama hingga sekarang?
7. Network apa saja yang sudah Bapak miliki pada waktu mendirikan De Kasteel? Bagaimana dengan sekarang?
8. Selain resto, apakah Bapak melingkup juga katering ato delivery service?
9. Apakah tema Medieval berpengaruh terhadap daya tarik? Apakah ada pergantian tema dalam tiap periode?
10. Bagaimana Service Quality anda untuk dapat mendapatkan pengunjung setia?
11. Apakah De Kasteel memiliki program Membership?
12. Bagaimana IMC pada De Kasteel?
Senin, 02 Mei 2011
Integrated Marcom
Marcom adalah Marketing Communication.
Marcom harus dapat menarik konsumen untuk membeli product.
Marcom harus melakukan reminding untuk mengingatkan konsumen mengenai product kita.
Marcom memiliki 4 elemen yang terkandung yaitu :
1. Advertising
2. Public relationship
3. Sales promotion
4. Personal selling
Advertising (promosi) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Above the line. Contoh : koran, TV, majalah, dan radio
2. Below the line. Contoh : poster, plang nama, baliho dan ikut pameran.
Public relationship memiliki 4 cara yaitu product promotion, advising management, lobbying, dan corporate communications.
Sales Promotion lebih mengarah mempersuade dan dapat melakukan berbagai teknik seperti memberikan games, kupon, rebates, sampling, cross-promotion dan advertising specialties.
Personal Selling adalah kemampuan setiap individu dalam menjual produk.
Marcom digunakan untk berkomunikasi serta menunjukkan siapa kamu dan apa itu kamu.
Networking sangat dibutuhkan sebab tanpa adanya networking, marcom dalam bentuk apapun tidak akan berguna.
Marcom harus dapat menarik konsumen untuk membeli product.
Marcom harus melakukan reminding untuk mengingatkan konsumen mengenai product kita.
Marcom memiliki 4 elemen yang terkandung yaitu :
1. Advertising
2. Public relationship
3. Sales promotion
4. Personal selling
Advertising (promosi) dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
1. Above the line. Contoh : koran, TV, majalah, dan radio
2. Below the line. Contoh : poster, plang nama, baliho dan ikut pameran.
Public relationship memiliki 4 cara yaitu product promotion, advising management, lobbying, dan corporate communications.
Sales Promotion lebih mengarah mempersuade dan dapat melakukan berbagai teknik seperti memberikan games, kupon, rebates, sampling, cross-promotion dan advertising specialties.
Personal Selling adalah kemampuan setiap individu dalam menjual produk.
Marcom digunakan untk berkomunikasi serta menunjukkan siapa kamu dan apa itu kamu.
Networking sangat dibutuhkan sebab tanpa adanya networking, marcom dalam bentuk apapun tidak akan berguna.
Senin, 25 April 2011
Entreprenurial Customer Relationship
Service Quality
Customer Decision Making Unit :
- Initiator (pencetus ide)
- Influence (pendukung ide)
- Decider (pengambil keputusan)
- Buyer (pembeli)
- User (pengguna produk)
Kita harus menggunakan pendekatan yang berbeda kepada beberapa tipe konsumen yang berbeda.
Servqual (service quality) attributes :
1. Reliability : janji atau juga experiences yang akan dialami pelanggan atau yang akan diberikan.
2. Assurance : kompetensi karyawan yang dimiliki sehingga konsumen merasa senang dengan transaksi yang telah dilakukan
3. Responsiveness : respon cepat apabila pelanggan tidak senang atau kurang puas
4. Empathy : pelayanan dari hati , memberikan pelayanan yang memuaskan
5. Tangibles : yang bisa dilihat dan juga bisa disentuh.
CRM (Customer Relationship Management)
Cutomer benefit = customer value – customer cost
Customer value
- Product value : Kepuasan produk yang diberikan pada konsumen
- Service value : Kemampuan service ke konsumen
- Personal value : Jenis produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
- Image value : Brand atau merk dari produk
Customer cost
- Monetary cost : Uang yang dikeluarkan untuk membeli suatu produk
- Time cost : waktu yang dibutuhkan konsumen untuk membeli suatu produk
- Energy cost : usaha yang dilakukan untuk membeli suatu produk
- Psychic cost : tenaga pikiran dalam membeli suatu produk
Customer Decision Making Unit :
- Initiator (pencetus ide)
- Influence (pendukung ide)
- Decider (pengambil keputusan)
- Buyer (pembeli)
- User (pengguna produk)
Kita harus menggunakan pendekatan yang berbeda kepada beberapa tipe konsumen yang berbeda.
Servqual (service quality) attributes :
1. Reliability : janji atau juga experiences yang akan dialami pelanggan atau yang akan diberikan.
2. Assurance : kompetensi karyawan yang dimiliki sehingga konsumen merasa senang dengan transaksi yang telah dilakukan
3. Responsiveness : respon cepat apabila pelanggan tidak senang atau kurang puas
4. Empathy : pelayanan dari hati , memberikan pelayanan yang memuaskan
5. Tangibles : yang bisa dilihat dan juga bisa disentuh.
CRM (Customer Relationship Management)
Cutomer benefit = customer value – customer cost
Customer value
- Product value : Kepuasan produk yang diberikan pada konsumen
- Service value : Kemampuan service ke konsumen
- Personal value : Jenis produk yang sesuai dengan keinginan konsumen
- Image value : Brand atau merk dari produk
Customer cost
- Monetary cost : Uang yang dikeluarkan untuk membeli suatu produk
- Time cost : waktu yang dibutuhkan konsumen untuk membeli suatu produk
- Energy cost : usaha yang dilakukan untuk membeli suatu produk
- Psychic cost : tenaga pikiran dalam membeli suatu produk
Senin, 04 April 2011
Entrepreneurial Product, Pricing and Brandin
Produk
Klasifikasi dari produk:
- Produk dapat berupa barang, produk berupa barang di bagi menjadi 2 yaitu non durable goods dan juga durable goods.
- Jasa atau service.
Dalam produk juga mempelajari tentang level dari produk tersebut, pengklasifikasian level produk yaitu:
- Core
- Tangible
- Augmented
- Communicated
Produk differentiation:
- Performance
- Consistency
- Reliability
- Durability
- Compatibility
- Ease of Use
- Technological Design
- Degree of Customization
- Form
- Style
- Packaging
5 karakteristik dari Price:
- Price is Value
- Price is Variable
- Price is variety
- Price is visible
- Price is virtual
Dalam pasar banyak hal yang bisa mempengaruhi harga yang ada sehingga harga yang ada akan berubah-ubah dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga yaitu:
- Cost of goods
- Demand for product / service
- Competition
- Market pricing
- Customer perceptions
- Margin standards
Brand :
Brand hierarchy :
- Individual branding
- Umbrella branding
- Sub – branding
- Co – branding
Klasifikasi dari produk:
- Produk dapat berupa barang, produk berupa barang di bagi menjadi 2 yaitu non durable goods dan juga durable goods.
- Jasa atau service.
Dalam produk juga mempelajari tentang level dari produk tersebut, pengklasifikasian level produk yaitu:
- Core
- Tangible
- Augmented
- Communicated
Produk differentiation:
- Performance
- Consistency
- Reliability
- Durability
- Compatibility
- Ease of Use
- Technological Design
- Degree of Customization
- Form
- Style
- Packaging
5 karakteristik dari Price:
- Price is Value
- Price is Variable
- Price is variety
- Price is visible
- Price is virtual
Dalam pasar banyak hal yang bisa mempengaruhi harga yang ada sehingga harga yang ada akan berubah-ubah dan ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga yaitu:
- Cost of goods
- Demand for product / service
- Competition
- Market pricing
- Customer perceptions
- Margin standards
Brand :
Brand hierarchy :
- Individual branding
- Umbrella branding
- Sub – branding
- Co – branding
Senin, 21 Maret 2011
SWOT Analysis
Ada 4 sub-strategi dalam SWOT analysis yaitu :
1. Expansion adalah upaya perusahaan untuk mengalokasikan sumber daya untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar.
2. Stability adalah upaya perusahaan untuk menjaga kinerjanya tetap stabil.
3. Retrenchment adalah upaya perusahaan untuk undur atau mengurangi sumber dayanya agar tidak memperburuk kinerjanya.
4. Combination adalah upaya perusahaan untuk menggunakan 2 atau 3 strategis sekaligus baik secara simultan atau skuensial.
*Expansion Strategy
1. Concentration yaitu pengembangan di satu bidang saja atau fokus di dalam satu bidang. Terdapat 2 cara pengembangan yaitu :
- Vertical Growth
- Horizontal Growth
2. Diversification ( pengembangan lintas bidang atau perkembangan ke bidang lainnya )
- Concentric
- Conglomerate
*Stability Strategy
- Proceed cautiously
- Maintain
- Profit
*Retrenchment strategy
Types of retrenchment strategies :
- Turnaround strategy
- Divestment strategy
- Liquidation strategy
*Combination adalah penggabungan 2 atau 3 strategi. contoh strategi expansion dengan stability, expansion dalam hal pengembangan perusahaan dan stability dalam hal mempertahankan kualitas perusahaan.
Senin, 14 Maret 2011
Report and Discussion
Membuat laporan
Dalam membuat laporan yang baik, ada hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
- Simplicity
yaitu dalam pembuatan laporan sebaiknya menggunakan kalimat yang langsung menuju point.
- Clarity
yaitu penulisan pada laporan harus menggunakan bahasa yang baku dan jelas, jangan menggunakan bahasa-bahasa sehari-hari (gaul).
-Accuracy
Dalam pembuatan laporan harus dilampirkan bukti atau fakta yang menguatkan laporan tersebut.
-Completeness
Laporan yang lengkap sehingga dapat menjadi laporan yang baik.
-Relevance
Pembuatan laporan harus relevan dengan keinginan penulis.
-Objectivity
Data yang didapat dalam laporan tidak boleh ditambah-tambahkan.
-Brevity
Laporan harus memiliki ringkasan.
-Oriented
Laporan harus memiliki daya tarik untuk dibaca oleh pembaca.
Bagian-bagian utama dalam sebuah laporan adalah sebagai berikut :
- Title or title page
- Summary of abstract
- Table of contents
- Introduction
- Analysis
- Descriptions
- Explanations
- Conclusion and recommendation
- Appendix – support materials
SWOT
Apakah SWOT itu??
SWOT digunakan untuk mempelajari strategi Internal dan external
SWOT sendiri adalah :
S= Strength (Internal)
W= Weakness (Internal)
O= Opportunity (External)
T= Threat (External)
Context analysis :
- Economic
- Technological
- Socio – cultural
- Regulatory
- Physical context
Dalam membuat laporan yang baik, ada hal-hal yang harus diperhatikan antara lain :
- Simplicity
yaitu dalam pembuatan laporan sebaiknya menggunakan kalimat yang langsung menuju point.
- Clarity
yaitu penulisan pada laporan harus menggunakan bahasa yang baku dan jelas, jangan menggunakan bahasa-bahasa sehari-hari (gaul).
-Accuracy
Dalam pembuatan laporan harus dilampirkan bukti atau fakta yang menguatkan laporan tersebut.
-Completeness
Laporan yang lengkap sehingga dapat menjadi laporan yang baik.
-Relevance
Pembuatan laporan harus relevan dengan keinginan penulis.
-Objectivity
Data yang didapat dalam laporan tidak boleh ditambah-tambahkan.
-Brevity
Laporan harus memiliki ringkasan.
-Oriented
Laporan harus memiliki daya tarik untuk dibaca oleh pembaca.
Bagian-bagian utama dalam sebuah laporan adalah sebagai berikut :
- Title or title page
- Summary of abstract
- Table of contents
- Introduction
- Analysis
- Descriptions
- Explanations
- Conclusion and recommendation
- Appendix – support materials
SWOT
Apakah SWOT itu??
SWOT digunakan untuk mempelajari strategi Internal dan external
SWOT sendiri adalah :
S= Strength (Internal)
W= Weakness (Internal)
O= Opportunity (External)
T= Threat (External)
Context analysis :
- Economic
- Technological
- Socio – cultural
- Regulatory
- Physical context
Senin, 07 Maret 2011
Question
Pertanyaan-pertanyaan yang akan kelompok kami ajukan pada seminar mengenai Food and Beverage :
1. Kami berencana akan membuka restoran bertema yaitu dengan tema horror. Menurut anda dengan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal spiritual, apakah tema yang kami angkat akan mendapatkan pasar?
2. Menurut anda dengan inovasi yang kami angkat, cukupkah menjadi daya tarik pasar atau mungkin kami juga perlu mengangkat inovasi dalam bentuk produk dan harga?
3. Dengan menggunakan restoran bertema, menurut anda pangsa pasar manakah yang lebih tepat untuk kami target? menengah keatas atau menengah kebawah?
1. Kami berencana akan membuka restoran bertema yaitu dengan tema horror. Menurut anda dengan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal spiritual, apakah tema yang kami angkat akan mendapatkan pasar?
2. Menurut anda dengan inovasi yang kami angkat, cukupkah menjadi daya tarik pasar atau mungkin kami juga perlu mengangkat inovasi dalam bentuk produk dan harga?
3. Dengan menggunakan restoran bertema, menurut anda pangsa pasar manakah yang lebih tepat untuk kami target? menengah keatas atau menengah kebawah?
Minggu, 27 Februari 2011
Market Analysis
Competitors and customers:
1. Value Chain
2. STP
Value Chain dibagi menjadi dua bagian yaitu Primary Activities ( sehari-hari) dan Support Activities (terkait). Primary Activities memiliki 5 bagan yang dilakukan setiap hari:
1. Inbound Logistic : kegiatan dalam membeli bahan baku untuk suatu produk
2. Operations : mengolah bahan baku menjadi suatu produk
3. Outbound Logistic : kegiatan dalam menawarkan dan menjual ke pasar
4. Marketing & Sales : kegiatan dalam membuat suatu promo guna lakunya suatu produk
5. Service : memberikan layanan kepada pasar dalam menjual produk
Support activities juga terbagi dalam 4 faktor yaitu:
1. Firm Infrastructure
2. Human Resource Management
3. Technology
4. Procurement
STP is Segmentation, Targeting, and Positioning.
Segmentation : population division. Terdiri dari 3 hal:
1. Demographic Profile : age,sex,education,etc.
2. Profile geography : territory,province,city,etc.
3. Psychographic profile : personalities,local cultural values,etc.
Targeting : selection of segment.
Positioning : image of product that you will bear in customer mind where the image not been used by others sellers.
1. Value Chain
2. STP
Value Chain dibagi menjadi dua bagian yaitu Primary Activities ( sehari-hari) dan Support Activities (terkait). Primary Activities memiliki 5 bagan yang dilakukan setiap hari:
1. Inbound Logistic : kegiatan dalam membeli bahan baku untuk suatu produk
2. Operations : mengolah bahan baku menjadi suatu produk
3. Outbound Logistic : kegiatan dalam menawarkan dan menjual ke pasar
4. Marketing & Sales : kegiatan dalam membuat suatu promo guna lakunya suatu produk
5. Service : memberikan layanan kepada pasar dalam menjual produk
Support activities juga terbagi dalam 4 faktor yaitu:
1. Firm Infrastructure
2. Human Resource Management
3. Technology
4. Procurement
STP is Segmentation, Targeting, and Positioning.
Segmentation : population division. Terdiri dari 3 hal:
1. Demographic Profile : age,sex,education,etc.
2. Profile geography : territory,province,city,etc.
3. Psychographic profile : personalities,local cultural values,etc.
Targeting : selection of segment.
Positioning : image of product that you will bear in customer mind where the image not been used by others sellers.
Senin, 21 Februari 2011
Market ialah sesuatu yang tidak harus berupa bangunan fisik dan tidak harus berupa barang namun dapat juga jasa. Market pun tidak harus interaksi antara penjual serta pembeli namun dapat serta melalui perantara. Market tidak hanya terjadi di dunia nyata namun juga melalui dunia maya (shop online).
Disamping market juga terdapat industri. Industri adalah kumpulan beberapa orang atau perusahaan yang menjual barang yang sama atau serupa. Industri memiliki segment pasar yang serupa juga.
Industri dapat dibedakan dalam berbagai industri yaitu :
1. Primery yaitu industri yang mengambil bahan yang langsung dari alam atau bumi. Biasanya industri ini dikuasai oleh pemerintah.
2. Secondary yaitu industri yang mengolah bahan yang didapat dari alam. Biasanya industri ini banyak dimiliki oleh masyarakat. Industri ini biasanya memiliki pabrik besar.
3. Tertiary yaitu industri yang dimana hanya memberikan jasa bagi konsumen.
4. Quartenary yaitu industri yang tergolong mengurus dibidang meneliti sumber dan teknologi.
Disamping market juga terdapat industri. Industri adalah kumpulan beberapa orang atau perusahaan yang menjual barang yang sama atau serupa. Industri memiliki segment pasar yang serupa juga.
Industri dapat dibedakan dalam berbagai industri yaitu :
1. Primery yaitu industri yang mengambil bahan yang langsung dari alam atau bumi. Biasanya industri ini dikuasai oleh pemerintah.
2. Secondary yaitu industri yang mengolah bahan yang didapat dari alam. Biasanya industri ini banyak dimiliki oleh masyarakat. Industri ini biasanya memiliki pabrik besar.
3. Tertiary yaitu industri yang dimana hanya memberikan jasa bagi konsumen.
4. Quartenary yaitu industri yang tergolong mengurus dibidang meneliti sumber dan teknologi.
Senin, 14 Februari 2011
Marketing Innovation
Marketing objectives
-Understanding of innovation in marketing
-Understanding of competitive advantage
-Understanding of marketing capabilities to create competitive advantage
Why innovation?
Competitive landscape has been characterized by four overriding factors :
1. Change
2. Complexity
3. Chaos
4. Contradiction
How we make innovation?
Innovation can be classified to:
1. New product
2. New production method
3. New market
4. New resources
5. New organizational structure
-Understanding of innovation in marketing
-Understanding of competitive advantage
-Understanding of marketing capabilities to create competitive advantage
Why innovation?
Competitive landscape has been characterized by four overriding factors :
1. Change
2. Complexity
3. Chaos
4. Contradiction
How we make innovation?
Innovation can be classified to:
1. New product
2. New production method
3. New market
4. New resources
5. New organizational structure
Senin, 07 Februari 2011
G-STIC
Di mata kuliah Introduction to Marketing, penulis diajarkan mengenai cara-cara dalam marketing yang berbeda dari sistem marketing dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang terdapat di Indonesia.
Di Universitas Ciputra, penulis diajarkan sistem pemasaran yang baru yaitu Entrepreneurial Marketing yaitu sistem pemasaran yang merupakan adopsi antara sistem pemasaran yang umum dengan sifat entrepreneur.
Di Entrepreneurial Marketing terdapat pondasi yang disebut G-STIC. G-STIC adalah gabungan dari Goal, Strategy, Tactics, Implementation and Control. Menurut Alexander Chernev, Goal is every action that a company undertakes should be consistent with a well-defined goal. Setting a goal involves two decisions: identifying the focus of the company’s actions and defining the specific performance benchmarks to be achieved. Strategy is outlines the master plan of actions aimed at achieving the company goal. Strategy development involves three key components: identifying target customers, defining the market structure, and designing the offering’s value proposition. Tactics is how the desired strategy is translated into a set of specific actions. Marketing tactics are defined by seven key elements, often referred to as the marketing mix variables: product, service, brand, price, incentives, communications, and distribution. Implementation is component of market planning outlines the timeline and the logistics of executing an offering’s strategy and tactics. Control is aspect of managing an offering aims to ensure adequate progress toward the set goal; it encompasses two key activities: evaluating the company’s performance and monitoring the environment in which it operates.
Sedangkan menurut Kotler, 1997. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
G-STIC adalah dasar-dasar dari pemasaran yang diperoleh oleh penulis pada mata kuliah Introduction to Marketing awal.
Di Universitas Ciputra, penulis diajarkan sistem pemasaran yang baru yaitu Entrepreneurial Marketing yaitu sistem pemasaran yang merupakan adopsi antara sistem pemasaran yang umum dengan sifat entrepreneur.
Di Entrepreneurial Marketing terdapat pondasi yang disebut G-STIC. G-STIC adalah gabungan dari Goal, Strategy, Tactics, Implementation and Control. Menurut Alexander Chernev, Goal is every action that a company undertakes should be consistent with a well-defined goal. Setting a goal involves two decisions: identifying the focus of the company’s actions and defining the specific performance benchmarks to be achieved. Strategy is outlines the master plan of actions aimed at achieving the company goal. Strategy development involves three key components: identifying target customers, defining the market structure, and designing the offering’s value proposition. Tactics is how the desired strategy is translated into a set of specific actions. Marketing tactics are defined by seven key elements, often referred to as the marketing mix variables: product, service, brand, price, incentives, communications, and distribution. Implementation is component of market planning outlines the timeline and the logistics of executing an offering’s strategy and tactics. Control is aspect of managing an offering aims to ensure adequate progress toward the set goal; it encompasses two key activities: evaluating the company’s performance and monitoring the environment in which it operates.
Sedangkan menurut Kotler, 1997. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan prosuk yang bernilai kepada pihak lain (Kotler, 1997).
G-STIC adalah dasar-dasar dari pemasaran yang diperoleh oleh penulis pada mata kuliah Introduction to Marketing awal.
My Profile
Welcome to my blog
Made is my name. I was born on Surabaya, January 30th... Graduated from Petra 1 Senior High School Surabaya on 2009 and then continuing my educational experience at University Ciputra Surabaya Tourism Hotel Management.
Made is my name. I was born on Surabaya, January 30th... Graduated from Petra 1 Senior High School Surabaya on 2009 and then continuing my educational experience at University Ciputra Surabaya Tourism Hotel Management.
Langganan:
Postingan (Atom)